Bekasi | mediasinarpagigroup.com – Komitmen untuk memperkuat peran pers sebagai mitra strategis pembangunan daerah kembali ditegaskan oleh unsur pimpinan daerah Kota Bekasi. Hal itu tercermin dari kehadiran Ketua DPRD Kota Bekasi, H. Sardi Efendi, dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi), Robet Tua Parluhutan Siagian.
Sebagai pemateri khusus dalam kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) Angkatan 26 yang diselenggarakan oleh PWI Bekasi Raya, Senin, 30 Juni 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Universitas Bina Insani, Kota Bekasi, itu diikuti oleh 63 peserta dari berbagai media lokal dan regional. Dalam sesi pemaparannya, Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi, menekankan pentingnya sinergi antara insan pers dan lembaga legislatif. Media dan DPRD adalah dua elemen yang tidak bisa dipisahkan dalam membangun transparansi publik. Kritik yang dibangun secara faktual oleh media adalah vitamin bagi demokrasi, bukan racun,” tegas Sardi di hadapan para peserta.
Ia juga mengapresiasi keberadaan PWI sebagai organisasi profesi wartawan yang secara konsisten menjaga etika dan kualitas jurnalisme di tengah maraknya hoaks dan disinformasi.
Sementara itu, Kepala Diskominfostandi Kota Bekasi, Robet Tua Parluhutan Siagian, mengajak para wartawan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi komunikasi dan memperkuat literasi digital.
Hari ini kita hidup dalam ekosistem informasi yang serba cepat dan tak terbendung. Wartawan dituntut tidak hanya cepat, tapi juga akurat dan kredibel. Karena itu, pelatihan seperti OKK ini sangat penting untuk menjaga marwah profesi,” ungkap Robet.
Robet juga menambahkan bahwa Pemkot Bekasi sangat terbuka terhadap kemitraan yang sehat dengan media, terutama dalam mengedukasi publik, menyampaikan capaian pembangunan, dan melawan penyebaran informasi yang menyesatkan.
Kehadiran dua tokoh penting daerah ini memberikan warna tersendiri dalam pelaksanaan OKK Angkatan 26 yang digelar oleh PWI Bekasi Raya. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta, yang tidak hanya mendapatkan materi dari pengurus PWI Jawa Barat, tetapi juga langsung menyimak perspektif praktis dari pemangku kebijakan daerah.(Ian)