Subang | mediasinarpagigroup.com – Ibu saya sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI/TKI) asal Dusun Cibanteng Desa Jatiragas hilir Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang Jawa Barat yang berangkat dari tahun 2010 tidak ada kabar berita putus kontak dan hingga saat ini belum pulang, hal ini dikatakan oleh Reza anak dari Pahlawan Devisa bernama Dede Maryani melalui Wahyudin dari Aktifis Peduli TKI, Rabu (16 /4/2025)
Dikatakan oleh Reza melalui yang diberi kuasa Wahyudin kepada Media ini bahwa ibunya saat itu direkrut oleh seorang Sponsor berinisial A yang berdomisili di dusun Tegal Koneng dan berangkat dari rumah kisaran bulan Mei 2010 putus kontak tidak ada kabar berita namun di tahun 2022 ada telephon dari ibunya (Dede Maryani) mengabarkan keadaannya baik-baik saja akan tetapi setelah itu putus kontak lagi, ujar Reza.
Selain daripada itu anak pertama dari pasangan Anang Suryana dan Dede Maryani ( TKI red) tersebut mengungkapkan ada seorang PMI asal Cianjur yang akan pulang ke tanah air menelpon dirinya bahwa ibunya akan menitipkan uang namun orang tersebut menolak dititipi uang oleh ibunya dengan alasan takut uangnya tidak nyampe sebab jarak antara Cianjur ke Subang jauh sekali, nomer HP ibunya pun menurutnya hilang, ungkap Reza.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Perlindungan Migran Indonesia ( LSM FPMI ) Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Subang Wahyudin yang diberi kuasa untuk menelusuri dan mengurus oleh suami Dede Maryani yang sudah mempunyai 2 orang anak kecil yang satunya saat itu anaknya berusia 40 hari kini sudah berumur 14 tahun serta satu lagi telah dewasa mengatakan telah menemui Sponsornya yang saat ini kesehatannya kurang baik, kata wahyudin.
Dikatakan lebih jauh oleh wahyudin bahwa menurut keterangan Sponsor A ketika itu Dede Maryani diduga diberikan ke Sdr. Haji Ade di Jakarta untuk diproses dan diterbangkan ke Arab Saudi untuk selanjutnya A menerima kabar Dede tidak ada kabar berita dari keluarganya katanya setelah diurus kabur dari majikannya.
Sementara itu Haji Ade selaku orang yang disebut oleh Sponsor A saat ditlp oleh wahyudin membenarkan Dede Maryani diterima untuk selanjutnya diberikan ke salah satu PT namun saat ditanya nama perusahaan tersebut lupa, wahyudin memaparkan.
Selanjutnya bila sampai akhir bulan April 2025 PMI Yang telah hilang kontak tersebut masih belum juga ditemukan maka Lembaganya akan membuat pengaduan ke Disnakertrans Kabupaten Subang untuk diteruskan ke Kementerian Luar Negeri ( kemenlu) di jakarta agar supaya TKI yang bersangkutan dapat ditemukan dan dipulangkan ke tanah air kampung halamannya.
Kepala Desa Jatiragas hilir Suhaya ketika dimintai tanggapannya kepada Sinar Pagi mengucapkan sangat berharap kepada Stekholder yang membidangi permasalahan PMI/TKI untuk dapat respon terhadap warganya yang hilang kontak belum pulang selama 15 tahun ini,atas perhatian dan kerjasamanya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,ucap Suhaya.(Eddy Dores).