Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Dalam situasi dan kondisi ekonomi, sosial dan politik yang serba tidak menentu seperti sekarang ini, telah menimbulkan banyak orang yang menderita penyakit depresi atau stres yang begitu berat akibat dihantui berbagai masalah yg dirasakan begitu berat dan menimbulkan trauma berkepanjangan.
Menurut dokter senior dikota Purwokerto, Jawa Tengah, Dr. Herumoyo SH. MH. Sp.B. penyakit depresi, mengenai segala aspek kehidupan, tetapi yang dimaksud disini adalah depresi yang termasuk neurosis, salah satu kelainan jiwa, dikarenakan telah terjadi ketegangan jiwa yang amat mencekam mengganggu alam pikiran dan kesadarannya. Pada depresi neurosis yang amat dominan adalah rasa kecemasan yang berlebihan dan berulang-ulang tanpa diketahui dengan jelas apa penyebabnya.
Selain itu depresi yang dialami itu telah dipicu oleh banyaknya kesulitan-kesulitan, baik karena stres fisik misalnya menderita penyakit yang sering kambuh yang membutuhkan biaya besar untuk penyembuhannya, bisa karena konflik keluarga, kehilangan orang yang dicintai, beban ekonomi yang kelewat berat, konflik politik, SARA dan yang terkait dengan agama, perasaan berdosa karena melakukan perbuatan tercela dan melanggar hukum dan sebagainya.
Faktor yang mendasar menurut dokter senior itu depresi juga bisa diakibatkan oleh karena kegagalan mekanisme (Defanche mechanism).
Dijelaskan, setiap orang memiliki ketahanan diri yang disebut Defance Mechanisme ketika mengalami suatu masalah akan ‘ditiadakan’ dengan cara mengisolasi, menghindari, memproyeksi atau bahkan merupakan motivasi, tetapi pada orang-orang tertentu, terjadi kegagalan karena konflik pada kejiwaan, kegagalan didalam pematangan kepribadian, salah penyesuaian atau bahkan terjadi reaksi berlebihan dari Defance Mechanisme.
Pada penderita depresi biasanya terdapat faktor Predisposisi, misalnya mendapat warisan biologi dari orang tua yang juga mengalami penyakit jiwa, menderita stres fisik, mempunyai jenis kepribadian melankolis, introvert, astensis, hidup dalam kemiskinan, masyarakat.minoritas, keluarga tidak harmonis, kebodohan, pengangguran, serta akibat dari masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Sedangkan terjadinya kecemasan yang berlebihan, disertai dengan gangguan emosi-perasaan, cara berpikir maupun bertingkah/berperilaku.
Terjadi gejala resiko Psycho Somatis yaitu penyakit fisik yang timbul karena stres fisiologi. Gejala mulai dari kepala sampai kaki berupa pusing, vertigo, migraine, badan sakit semua, tidak dapat tidur, makan tak enak, merasa lemah tidak bertenaga, pesimistis, susah bergaul dan sebagainya.
Demikian pula dapat timbul penyakit maag, gastritis, penyakit jantung neurotik, susah buang air besar dan sebagainya.
Menurut Dokter Herumoyo, memang tidak mudah mencegah penyakit depresi, karena harus bisa menghilangkan faktor presdisposisinya dan mampu mengendalikan Defance Mechanisme. Yang dapat dilakukan paling tidak adalah mendidik anak harus bisa mandiri, religius, memelihara talenta atau kreatifitas yang dimiliki, hidup bersyukur dan bertawakal kepada Tuhan disertai upaya yang maksimal, tidak memaksakan keinginan yang muluk-muluk diluar batas kemampuan. Ada baiknya untuk melakukan rekreasi ke lokasi wisata yang alami, menyalurkan hobi yang positif dibidang seni, olah-raga dan lainnya. Hal itu merupakan upaya untuk menghindari terjadinya stres yang berkelanjutan menjadi depresi. Menurutnya, orang yang tidak religius lebih mudah menderita depresi. (Purwokerto, medio nopember 2025).




