Karawang | mediasinarpagigroup.com – SMA Negeri 1 Pangkalan Kabupaten Karawang Thn 2025 Kepala Sekolah nya yaitu Isep Budiman, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 985, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 22 Januari 2025 sekitar Rp 748.600.000,-
Laporan Kepala Sekolah terhadap penggunaan dana BOS tahap 1 ke Kementrian sebagai berikut : – penerimaan Peserta Didik baru*Rp 7.800.000pengembangan perpustakaan Rp 7.000.000kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 42.260.000kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 4.788.000administrasi kegiatan sekolah Rp 194.115.000pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 23.750.000langganan daya dan jasa Rp 33.475.530pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 420.090.000, Total Dana Rp 733.278.530
Lalu terhadap penggunaan dana BOS tahap 2 tahun 2025 yang mana pihak sekolah belum melaporkan nya ke Kementrian, hal tersebut dikatakan oleh Syahrul,SH.,MH selaku Advokat / Pengacara di LBHK-Wartawan, baru – baru ini dikantor nya.
Ditambahkan Syahrul, Kepala Sekolah wajib melaporkan penggunaan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI melalui sistem aplikasi pengelolaan Dana BOS. Pelaporan ini dilakukan secara berkala (biasanya per tahap) sesuai ketentuan, dan jika sekolah tidak bisa melaporkan secara online, pelaporan dapat dilakukan secara manual, mengapa Kepala Sekolah Wajib Melaporkan Dana BOS ? – Laporan ini penting untuk memastikan dana BOS digunakan secara akuntabel dan transparan., –Pelaporan merupakan salah satu syarat pencairan dana BOS tahap berikutnya., Laporan yang akurat menjadi dasar bagi Kementruan untuk melakukan audit dan evaluasi guna perbaikan kebijakan pendanaan sekolah.
Tahun 2024 SMA Negeri 1 Pangkalan memiliki jumalh Siswa/I sekitar 875, lalu dana BOS sekolah terima ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah terima tanggal 18 Januari 2024 Rp 665.000.000,– lalu dana BOS tahap 2 sekolah terima tanggal 9 Agustus 2024 Rp 665.000.000,–
Laporan Kepsek terhadap penggunaan dana BOS tahun 2024 tahap 1 katanya untuk : – penerimaan Peserta Didik baruRp 8.698.700, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 16.627.000pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp 12.460.000pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 157.441.000pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 32.100.000, pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 399.633.300penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp 33.600.000, Total Dana Rp 660.560.000
Lalu, laporan Kepala SMA Negeri 1 Pangkalan ke Kementrian katanya dana BOS tahap 2 tahun 2024 digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 250.000pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 95.805.000pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 295.222.616pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 34.099.395pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 193.662.989penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp 50.400.000, Total Dana Rp 669.440.000
Berangkat dari laporan diatas, LBHK-Wartawan Jawa Barat melakukan invesitgasi fakta ditemukan yang mana diduga Kepsek merekayasa laporannya ke Kementrian hal ini dapat merugikan keuangan Negara alias diduga ada korupsinya.
Sebut saja pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan, yang menyerap dana BOS tahun 2024 yaitu sekitar Rp.452 Juta lebih diduga dikorupsi, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Selanjutnya terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana 2024 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.593 Juta lebih, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidak ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 55.
Maka dari itu, dugaan korupsi dana BOS Reguler di SMA Negeri 1 Pangkalan di usut tuntas, maka, saat ini LBHK-Wartawan Jawa Barat lagi mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut, lembaga Kami siap menerimanya dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com
Dipihak lain lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polres Karawang dan Kejaksaan Negeri Karawang berikut ke Polda Jawa Barat serta Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS Reguler tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS regular 2024 – 2025 di SMA Negeri 1 Pangkalan harus usut tuntas, bila terbukti maka wajib hukumnya pihak yang terlibat diduga korupsi dimasukkan ke penjara, tegas Syahrul.
Media ini berupaya konfirmasi ke SMA Negeri 1 Pangkalan dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan belum bisa bertemu dengan Kepsek, beberapa Orang Tua Murid yang ditemui media ini disekitar sekolah mengatakan bahwa Kepsek tidak transparan menggunakan dana BOS, lalu Komite Sekolah juga tidak terbuka dan Tim BOS sekolah apakah ada atau tidak kami tidak mengetahui, ujar beberapa Ortu Siswa.(H.Madali S/Tim/Red)




