Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan batik Banyumas. Hal itu disampaikan saat upacara peringatan Hari Batik Nasional 2025 di Halaman Pendopo Si Panji Purwokerto, Kamis (2/10/2025). Upacara ini dihadiri Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Wakil Bupati Dwi Asih Lintarti, Kepala SKPD, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta diikuti oleh jajaran ASN, pelaku industri batik, dan lainnya. Tampak para ASN mengenakan “Batik Kahuripan” batik Banyumasan yang wajib digunakan ASN pada hari Kamis.
Menurut Bupati Sadewo, batik Banyumas memiliki beberapa motif khas, yang membedakan dengan daerah lain, seperti lumbon, babon angrem, pring sedapur, jahe srimpang, dan kantil. Motif-motif tersebut bukan sekadar hiasan, tetapi sarat akan filosofi dan menggambarkan identitas masyarakat Banyumas.
“Ini tentu menjadi tugas dan kewajiban kita bersama untuk merawat, melestarikan, dan mempopulerkan batik Banyumas agar tetap hidup di tengah derasnya arus globalisasi,” kata Sadewo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan apresiasi tinggi kepada para perajin, pelaku industri kecil menengah (IKM), desainer, dan seluruh masyarakat. Apresiasi ini diberikan atas konsistensi mereka dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya sekaligus sumber ekonomi. Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Banyumas telah menjalankan berbagai program dan event untuk pengembangan batik, di antaranya Banyumas in Fashion 2022 dan Lomba Desain Motif Batik Banyumas Tahun 2023, yang melahirkan motif kahuripan.
“Program-progam tersebut sebagai ajang promosi batik dan lurik Banyumas, sekaligus bertujuan menggali potensi desain baru dan meningkatkan perekonomian IKM batik,” ucap Sadewo.
Bupati Sadewo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Hari Batik Nasional sebagai momentum menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, desainer, dan seluruh masyarakat untuk melestarikan batik dan memperkuat ekonomi lokal.
“Mari kita koparkan semangat melestarikan batik, memperkuat ekonomi lokal, dan menjadikan Batik Banyumas sebagai identitas yang membanggakan kita semua,” ujar Bupati.
Pada peringatan Hari Batik Nasional tahun ini, Pemkab Banyumas juga meluncurkan seragam batik baru dengan motif parang lumbon. Motif ini nantinya juga akan menjadi seragam bagi ASN di lingkungan Pemkab Banyumas selain “Batik Kahuripan”.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Gatot Eko Purwadi menjelaskan bahwa motif parang lumbon merupakan pilihan langsung Bupati dari sekian banyak desain yang diajukan. Motif tersebut dipilih karena dinilai mampu merepresentasikan karakter Banyumas yang ramah, tetapi tegas.
“Batik tersebut juga bisa menggambarkan karakter ASN Banyumas. Untuk pemakaiannya masih menunggu Peraturan Bupati,” katanya.
Peluncuran motif baru ini menjadi salah satu langkah pemeritah daerah untuk menggairahkan kembali pelaku usaha batik Banyumas. Ke depan, Pemkab akan terus mempromosikan batik Banyumas melalalui event-event skala besar supaya warisan budaya lokal ini bisa mendunia
Gatot menambahkan bahwa tantangan batik Banyumas salah satunya adalah dalam pemasaran dan segmentasi pasar.
“Pasar kita memang belum sebesar Pekalongan atau Solo, tapi segmen pasar bisa kita rebut dengan motif menarik dan warna yang lebih cerah,” pungkasnya.(Widoyo)